Sabtu, 16 Juli 2011

Produktifitas Karya Bukti kesuksesan Seseorang

Oleh: Agus Mulyadi

Mumpung masih muda banyak- banyaklah berkarya” ucapan ini serasa akrab di telinga. Semenjak masih aktif di dalam organisasi mahasiswa. Pesan itu sering terdengar ketika penulis berada didalam suatu diskusi internal organisasi dan pada saat bergumul dengan teman- teman organisasi. Semenjak itu kemudian penulis pun mulai mencari- cari apa sebenranya maksud dibalik pesan itu.
Secara sekilas memang pesan itu tidaklah sulit untuk dicerna dan memang sangatlah mudah untuk dimengerti, namun ternyata dalam mengaplikasikannya tidak semua orang bisa. Orang sering terjebak dalam paradigma kesuksesan yang berupa angka kuantitatif pada buku rapor atau ijazah, padahal bila dikaji lebih dalam lagi ada yang lebih urgen dari itu semua yakni produktifitas karya.
Jangan lupa status maha yang disematkan didalam kata Maha-siswa harusnya dipahami sebagai bentuk dorngan dan motivasi lebih untuk membuat berbagai macam buah karya yang tentunya berguna bagi masyarakat. Sebab mahasiswa tanpa sebuah karya mengindikasikan adanya kemandegan dalam tubuh institusi. Maka ketika muncul pertanyaan bagaimana cara tepat untuk mengukur kesuksesan seseorang ?jawabannya adalah “Produktifitas karya”.
Seseoarang dikatakan mempunyai nilai lebih sebab ia bayak berkarya, seorang akan dikenang oleh masyrakat luas karena sebuah karya, dan seorang menjadi lebih unggul dalam segala hal tidak lain juga karena adanya sebuah karya yang dihasilkan. Hal itulah yang menjadi tolok ukur produktifitas dan suksesnya seseorang. Bagaiman menghasilkan sebuah karya?
Yang pertama seorang harus segera mencari apa potensi yang terkandung didalam dirinya. Kelebihan- kelebihan tersebut lalu diasah dan dilatih sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah karya. Tentunya dalam hal ini lembaga pendidikan seperti kampus dan sekolah mempunyai peran besar untuk mengembangkan potensi anak didik. Karena memang salah satu tugas utamanya adalah mencari dan mengembangkan bakat anak didik. Potensi itu tidak hanya bias diasah di dalam ruangan kelas saja, namun bisa juga dilatih melalui keaktifan didalam penelitian, keorganisasian seperti UKM bagi mahasiswa, Koperasi, maupun organisasi- organisasi eksternal lainnya. Karena organ- organ tersebut sangat efektif sebagai wadah penggemblengan dan pengasahan potensi anak didik sehingga menjadi manusia- manusia yang unggul dan produktif dalam berkarya.

Penulis Adalah Mahasiswa Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah
Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 komentar:

Posting Komentar